BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Sejarah dan perkembangan Melon
Melon (Cucumis melo
L.) merupakan tanaman buah semusim.Menurut asal-usulnya, melon merupakan
tanaman asli daerah Afrika.Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan
daerah asal tanaman melon adalah Asia Barat. Pusat penyebaran tanaman ini
antara lain kawasan Eropa, kemudian meluas ke benua Amerika.
Di Eropa melon diperkenalkan sejak awal tahun Masehi.Jenis
melon yang pertama kali di tanam (dikembangkan) adalah Cucumis melo var.
reticulatus, yang diduga melon tipe liar dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini
popular dengan sebutan ”muskmelon”.
Di Amerika serikat melon mulai popular pada tahun 1540.Jenis
melon yang berkembang dikawasan ini adalah C. melo var. cantelupensis yang
didatangkan dari Eropa.Jenis melon ini popular disebut “Canteloupe”.Pada tahun
1871 dihasilkan melon tipe baru yaitu C. melo indorous yang kemudian disebut
“Casaba-melon”.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada abad ke-14 melon
menyebar luar ke seluruh dunia, baik ditanam di daerah beriklim sedang
(sub-tropis) maupun panas (tropis).Jenis melon yang berkembang di berbagai
Negara semakin banyak ragamnya, baik bentuk buah, warna kulit buah, warna
daging buah, maupun aroma dan citarasanya.Akibat kemajuan yang cukup pesat di
bidang teknologi pembenihan, banyak dihasilkan berbagai varietas melon
hibrida.Beberapa Negara yang menaruh perhatian besar terhadap perakitan
varietas melon hibrida antara lain Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Thailand,
Selandia Baru, Korea, Spanyol, Jerman dan Belanda.
Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudidayakan pada
tahun 1970.pada saat itu, melon menjadi buah yang bergengsi tinggi dan sangat
mahal. Konsumennya pun terbatas, hanya kalangan yang tergolong ekonomi
tinggi.Namun , buah yang mengandung banyak air kini sudah bisa dinikmati semua
kalangan. Bahkan, tanaman ini sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Kalianda (Lampung) dan Cisarua (Bogor) merupakan daerah pertama yang mengembangbiakkan
melon secara serius. Selanjutnya daerah ngawi dan madiun (Jawa Timur)., serta
Boyolali dan Klaten (Jawa Tengah) menjadi sentra penghasil melon yang cukup
dominan.
Era 1990-an merupakan puncak pengembangan melon di
Indonesia. Pada saat itu, melon sangat ramai dibudidayakan oleh para pekebun.Tidak
hanya ditanam di lahan-lahan pertanian, melon juga mulai dikembangkan dirumah
kaca.Cara penanamannya pun mengalami perkembangan.Ada yang ditanam di dalam pot
dengan media tanah, ada pula yang ditanam dengan sistem hidroponik.Pada tahun-tahun itu pula Indonesia kebanjiran benih
berbagai varietas melon dari berbagai negara produsen.
Benih melon yang paling banyak ditanam adalah benih yang
berasal dari taiwan. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah awal pengembangan
melon di Indonesia.Pada awal pembudidayaan melon, pekebun masih menemui banyak
kendala dalam teknik budidayanya. Untuk mengatasi permasalahan ini, Indonesia
mendatangkan tenaga ahli dari taiwan. Karena itu, tak heran jika benih melon
Taiwan kemudian mendominasi sentra-sentra pertanaman melon di Tanah air.
1.2 Peranan dalam pembangunan : Produksi dan
produktivitas
Buah
melon telah menjadi salah satu mata dagang ekspor impor di pasar Internasional.
Pada tahun 1988 saja kebutuhan dunia akan buah melon mencapai 1.59.914 ton atau
senilai US $ 96.113, terutama untuk memenuhi permintaan dari Inggris, Jerman,
Perancis, Belanda dan Swedia.
Di
masa-masa mendatang permintaan dunia terhadap melon diperkirakan meningkat
terus menerus. Sasaran pasar potensial untuk melon antara lain Jepang dan
Singapura. Dewasa ini Singapura mengimpor melon dari Australia.
Selama
periode tahun 1990 – 1991.Indonesia mengimpor melon dalam jumlah cukup besar.
Pada tahun 1990 tercatat baru 1.262 kg atau senilai US $ 3.697, namun antara
bulan Januari sampai Agustus 1991 naik cukup tajam, menjadi 20.665 kg atau
senilai US $ 30.701.
Ditelaah
dari aspek pasar, komoditas melon mempunyai prospek baik dan cerah.Sasaran
diarahkan pada upaya memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus
mensubstitusi melon impor, dan dilain pihak disiapkan peluang untuk dijadikan
komoditas ekspor.
Pengembangan budidaya
melon dapat diarahakan pada upaya menunjang peningkatan pendapatan petani, perbaikan
gizi masyarakat, pengurangan impor, dan perbanyakan ekspor, perluasan
kesempatan kerja dan wirausahatani, pengembangan agribisnis dan agroindustri
pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan.
Melon
dapat dibudidayakan dengan cara kultur teknik biasa (konvensional) dan juga
dengan system hidroponik, sehingga dapat dipertimbangkan petani dipedesaan
maupun di kota-kota besar. Disamping itu, pengembangn budidaya melon tidak
hanya cocok di dataran menengah (medium), tetapi layak pula di dataran rendah.
Kebutuhan terhadap produk pertanian semakin meningkat
seiring dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi, sehingga peningkatan
hasil produksi pertanian sangat diperlukan.Komoditas hortikultura sudah
dipandang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam sektor pertanian,
karena memiliki potensial pasar yang tinggi. Seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk, maka permintaan masyarakat terhadap produk hortikultura di dalam
negeri diperkirakan akan meningkat. Buah-buahan merupakan komoditas
hortikultura selain sayuran, tanaman hias dan tanaman obat yang mempunyai
peranan penting dalam hal pemenuhan gizi masyarakat dan potensi ekonomi
(Harjadi,1989). Mayoritas penduduk Indonesia,terutama yang tinggal di Jawa,
Bali, Lampung dan Sumatera, sudah akrab dengan buahmelon. Dahulu buah melon
mendapat julukan “buah eksotik” karena harganya mahal sehingga hanya dikonsumsi
golongan masyarakat kelas atas.Namun, saat ini buah melon sudah memasyarakat
seperti halnya buah semangka non-biji, apel, anggur dan jenis buah
lainnya.Sayang sekali pasokan buah ini secara kontinu masih terbatas. Kalaupun
ada, buah itu belum tentu memenuhi standar kualitas ekspor yang harus bersaing
dalam era pasar bebas (Prajnanta,2004). Melon termasuk salah satu jenis buah-buahan
yang relatif belum lama dibudidayakan di Indonesia. Daya pikat buah melon bagi
konsumen terletak pada cita rasanya yang enak, manis, beraroma wangi dan khas,
serta menyegarkan. Sedangkan daya tarik melon bagi pembudidayanya adalah nilai
ekonomi dan publisitasnya yang tinggi (Herlina, 1994) Kondisi tanah dan iklim di
Indonesia sangat cocok untuk pengembangan tanaman melon.Meskipun benih melon
sampai saat ini harus diimpor (diintroduksi) dari luar negeri, namun
pengembangan budidayanya berprospek cerah.Di samping untuk menekan impor buah
melon, pengembangan tanaman ini dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan
petani, perluasan kesempatan kerja, perbaikan gizi masyarakat dan jugamenambah
keanekaragaman jenis buahbuahan yang dihasilkan di Indonesia (Rukmana,
1994).Tanaman melon sangat potensial untuk dikembangkan.Hal ini disebabkan
tanaman melon cepat menghasilkan buah, harga yang relatif stabil, nilai ekonomi
yang tinggi, permintaan pasar yang meningkat, serta dikenal masyarakat secara
luas. Berdasarkan Departemen Pertanian (2007), produksi buah melon terus
mengalami peningkatan pada tahun 2001 - 2003 (secara berurutan) yaitu 37.141
ton, 59.106 ton, 70.560 ton, dan pernah mencapai 478.654 ton pada tahun 1996.
Menurut Muhtar (2005) konsumsi buah melon pada 2005
- 2008 diperkirakan mencapai 1,34 - 1,50 kg/kapita/tahun dikarenakan adanya
perubahan pola makan masyarakat yang semakin membutuhkan gizi seimbang,
bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat. Tabel 1
menunjukkan produksi buah melon di Indonesia selama kurun waktu tahun
2001-2006.
Tabel
1. Produksi buah melon di Indonesia
Tahun
|
Luas panen
( Ha )
|
Produksi
( ton )
|
Produktivitas
( ton/ HA )
|
2001
|
3.927
|
37.141
|
9.46
|
2002
|
4.328
|
59.106
|
13.95
|
2003
|
3.329
|
70.560
|
21.20
|
2004
|
2.287
|
47.664
|
20.84
|
2005
|
3.245
|
58.440
|
18.01
|
2006
|
3.189
|
55.370
|
17.36
|
Sumber
: Dinas Pertanian, 2007
Peningkatan
produksi buah melon dapat dilakukan dengan sistem usaha tani yang benar
(intensifikasi) dan sistem perluasan lahan pertanian
(ekstensifikasi).Ekstensifikasi pertanian tidak dapat dilakukan di sembarang
daerah, karena setiap daerah memiliki karakteristik lahan tertentu yang cocok
untuk tanaman tertentu pula.Hal ini menyebabkan setiap tanaman belum tentu
dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan baik.Untuk melakukan
ekstensifikasi pertanian diperlukan sumber daya alam yang mendukung, baik untuk
pertumbuhan, perkembangan atau produktivitas tanaman (Khomarudin, 1998). Salah
satu cara untuk menentukan lokasi yang tepat sesuai bagi pengembangan tanaman
melon adalah dengan memperhatikan aspek agroklimatnya, yaitu faktor iklim yang
meliputi curah hujan, suhu dan radiasi. Ketiga faktor tersebut sangat
menentukan 2 pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.Sedangkan faktor
tanah yang perlu diperhatikan adalah sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan
topografi daerah. Pengembangan komoditas pada daerah yang tidak sesuai secara
agroklimatnya dapat mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi, produktivitas
yang rendah, input produksi tinggi dan mutu hasil rendah (Darmaputra, 2006).
Sampai saat ini produsen buah melon terbesar adalah di pulau
jawa, disusul kemudian Sumatra, Kallimantan, Bali dan sulawesi. Pada awal
perkembangannya, produksi buah melon di Indonesia meningkat tajam.Puncak
produksi melon nasional terjadi pada tahun 1996 yang mencapai 478.654 ton
dengan luas penanaman 33.288 hektar.Setelah itu, jumlah produksi melon fluktuatif dengan kecenderungan
menurun.Penurunan ini terjadi seiring dengan menyempitnya areal penanaman
melon.
Pada tahun 2003, produksi melon nasianal hanya 70.560 ton
dengan luas penanaman 3.329 hektar.Pada tahun 2004 produksi melon menurun
menjadi 47.664 ton dengan luas penanaman 2.287.selanjutnya pada tahun 2005 naik
menjadi 58.440 ton dengan luas penanaman 3.245 hektar.
Jika
dibandingkan dengan era 1990-an, produksi tersebut memang menurun tajam.
Serangan hama dan penyakit akibat tidak adanya rotasi tanaman, diduga menjadi
salah satu penyebabnya. Selain itu, melon membutuhkan biaya besar.Dan teknik
budidaya yang tidak mudah. Beberapa petani yang semula “ikut-ikutan” menanam
melon, mengalihkan usahanya menanam komoditi lain yang lebih mudah.
Pada
tahun 2002, Indonesia mengekspor buah melon sebanyak 33411 ton.Jepang, Korea,
Hong Kong, dan Singapura merupakan beberapa negara yang merasakan manisnya buah
melon yang ditanam pekebun Indonesia. Sementara itu, selama 2005-2008 rakyat
Indonesia diperkirakan akan mengonsumsi buah melon sebanyak 1,34-1,50
kg/kapita/tahun.
BAB
II
BOTANI
TANAMAN
2.1
Klasifikasi tanaman
Nama umum
Indonesia : Melon
Inggris :
Muskmelon
Melon
(Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk tanaman labu-labuan
(Cucurbitaceae). Kedudukan melon dalam sistematika tumbuhan, diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Sub-kingdom :
Tracheobionta ( Tumbuhan pembuluh )
Super divisi : Spermatophyta ( menghasilkan biji )
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) atau
Dicotyledonae
Ordo :
Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo
L
Keragaman genetik
Melon amat
beragam, terutama dilihat dari bentuk buahnya. Terdapat dua subspesies dan
sepuluhkelompok kultivar ('cultivar
group') dalam spesies ini:
Subspesies melo
- Muskmelon
(Reticulatus)
- Cantaloupe
(Cantalupensis)
- Casaba
(Inodorus)
- Pocketmelon
(Dudaim)
- Snakemelon
(Flexuosus)
- Chate
(Adzhur)
- Tibish
Subspesies agrestis
- Snapmelon
(Momordica, Adiculus)
- Oriental
pickling (Conomon)
- Makuwa
Tiga yang paling populer adalah Cantalupensis (di
dalamnya termasuk blewah, true European cantaloupe),
Reticulatus (melon yang biasa dikenal, kulit buahnya biasanya
"berjala"), dan Inodorus (melon 'Honeydew', yang bentuknya oval
dengan kulit berkerut). Terdapat satu kelompok lain yang buahnya juga dimakan,
Dudaim.
2.2
Morfologi Tanaman
Tanaman melon termasuk tanaman semusim atau setahun
(annual) yang tumbuh merambat dengan
alat perantaraan alat pemegang berbentuk pilin. Tanaman ini mempunyai akar
tunggang yang dipenuhi akar-akar serabut pada ujungnya dan akar cabang yang
menyebar pada kedalaman lapisan tanah antara 20-50 cm. Batang tanaman bisa mencapai ketinggian
(panjang) antara 1,5-3,0 meter, biasanya tidak berkayu, batang tanaman berwarna hijau
muda, berbentuk segi lima, berbulu, dan memiliki ruas-ruas sebagai tempat
munculnya tunas dan daun.
Tanaman
melon yang tumbuh liar biasanya memiliki percabangan yang sangat banyak.Namun,
untuk tanaman yang dibudidayakan jumlah batangnya dibatasi.Jumlah batangnya
dibatasi. Jumlah batang yang terlalu banyak akan mengurangi kuantitas buah yang
dihasilkan.
Daun berbentuk menjari dengan lekuk moderat diameternya antara 8-15 cm, dan
letak antara satu daun dengan daun lainnya beselang-seling. Daun ketiak-ketiak diantara batang
dan tangkai saun muncul tunas atau cabang dalam jumlah cukup banyak, hingga
mencapai ± 20 tunas cabang. Daun melon menjari dengan lima sudut, warnanya
hijau, dan permukaannya berbulu. Tangkai daun panjang dengan ukuran besar,
hampir seukuran batang tanaman.Daun ini tersusun berselang-seling menempel di
ruas-ruas batang. Di setiap ketiak daun akan tumbuh sulur-sulur yang akan
membantu tanaman untuk merambat.
Bunga
melon berbentuk seperti lonceng dan berwarna kuning.Bunga ini muncul di setiap
ketiak daun.Umumnya, bunga melon berkelamin tunggal, kelamin jantan dan betina
tidak dalam satu bunga.Bunga betina mempunyai putik dan bakal buah berbentuk
bulat sampai lonjong di bawah mahkotanya, biasanya terletak di ketiak daun
pertama dan kedua dalam setiap ruas percabangan.Sementara itu, bunga jantan berbentuk
terompet, mempunysi benang sari tanpa bakal buah, dan terbentuk secara
berkelompok dan terdapat di setiap ketiak daun.
Buah
melon sangat bervariasi,baik bentuk,warna kuit,warna daging buah maupun berat
ataun bobot nya. Bentuk buah melon antara bulat bulat oval sampai lonjong atau
silindris.warna kulit buah antara putih susu,putih-kreem,hijau-kreem,hijau
kekuning-kuningan, hijau muda,kuning, kuning muda,kuning jingga sampai
kombinasi dari warna-warni tersebut. Bahkan ada yang bergaris-garis,
totol-totol, dan juga struktur kulit antara berjala ( berjaring ) semi brjala
hingga tipis dan halus. Warna daging buah melon bermacam-macam, mulai hijau
kekuningan, kuning agak putih, hingga jingga. Ketebalan daging buah antara agak
tebal ( sedang ), sampai tebal dengan cita rasa manis beraroma harum yang khas.
Kandungan kadar gula nya pada kisaran 10% sampai 16%. Bagian tengah buah
terdapat massa berlendir yang dipenuhi biji-biji kecil yang jumlahnya banyak.
Berat buah melon masak 0,5-2,5 kg. melon hibrida bahkan ada yang beratnya
mencapai 4kg, yakni varietas Ten Me dan Action 434.Umum buah di panen antara
60-100 hari setelah pindah tanam tergantung varietas nya.
.
JENIS
TANAMAN
Jenis-jenis
melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid
(1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem,
Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved
Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold
(1939). Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli
mengklasifikasikan melon berdasarkan penampilan kulit buahnya dalam dua tipe,
yaitu:
1)
Tipe Netted-Melon
·
Ciri-ciri:
kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala (net); aroma
relatif lebih harum dibanding denganwinter–melon; lebih cepat masak
antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk disimpan.
·
Varietas:
(1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat seperti jala dan harum;
(2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.
2)
Tipe Winter-Melon
·
Ciri-ciri:
kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat untuk masak
antara 90–120 hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan;
tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
·
Varietas:
(1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah memanjang dengan
diameter 2,5–7,5 cm; (2) Cucumis melo var. flexuosus, permukaan buah
halus, buah memanjang antar 35–70 cm; (3) Cucumis melo var. dudain,
ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman hias; (4) Cucumis melo var. chito,
ukuran buah sebesar jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.
Varietas melon yang berkembang di
berbagai Negara di dunia, pada mulaq nya di kenal tiga macam,yaitu muskmelon (
C.melo var. recticulatus), Canteloupe ( C.melo
var. cantaloupe ),dan Casaba ( C. melo var. inodorous),. Muskmelon dan Canteloupe termasuk tipe Netted,
sedangkan Casaba dikategorikan tipe Winter. Dewasa ini banyak sekali
varietas-varietas melon hibrida yang di hasilkan oleh berbagai perusahaan di
dunia.
Di Indonesia dikenal sejenis melon
yang disebut Blewah ( C. melo L.)
atau popular dengan nama semangka Belanda. Tanaman blewah ini berkembang di
daerah Malang dan Banyuwangi (Jatim). Bentuk buah blewah mirip dengan waluh bokor.Tetapi
kullitnya tipis, beraroma harum, dan citarasanya seperti semangka.
Varietas melon yang ukurannya paling kecil adalah Silver
Light.Melon ini hanya berukuran sebesar buah apel dengan bobot 400 gram.
Meskipun demikian, buah melon jenis ini tetap disukai karena rasanya yang manis
dan renyah. Ukurannya yang kecil malah dianggap unik oleh sebagian besar
konsumennya.
Aneka varietas melon yang banyak ditanam diberbagai Negara
di dunia umumnya melon hibrida.
Jenis-jenis
melon yang lainnya
Tanaman melon mempunyai varietas
yang sangat banyak dan sebagian besar dapat berkembang biak dengan baik di
Indonesia. Jenis melon yang dibudidayakan saat ini umumnya merupakan jenis
melon hibrida. Berikut ini jenis-jenis melon yang banyak dibudidayakan :
a.
Sky
Rocket
varietas sky
rocket merupakan jenis melon yang paling banyak ditanam.
Varietas ini ada yang berasal dari Jerman, ada juga yang dari Taiwan. Namun sky
rocket asal Taiwan masih mendominasi sentra-sentra budidaya melon di Tanah Air.
Di daerah dataran rendah, melon ini dapat dipanen pada umur 65 hari setelah
tanam.Semakin tinggi daerahnya semakin lama umur panennya.Namun, sebenarnya
melon ini memang tidak dianjurkan untung ditanam di dataran tinggi.
Buah melon sky rocket berbentuk
bulat, kulitnya tebal denganpermukaan kulit berwarna hijau dan ditutupi sisik
seperti jaring berwarna kelabu. Sementara itu daging buahnya berwarna kuning
kehijauan dan rasanya sangat manis.
b.
Select
Rocket
Bentuk melon Select Rocket hampir
sama dengan sky rocket. Benih melon ini sebenarnya berasal dari jenis sky
rocket yang dikemas ulang di Selandia Baru.Biasanya, Select Rocket ditanam jika
melon Sky Rocket sedang tidak terdapat di pasaran.Walaupun mirip, beberapa
pekebun menyatakan bahwa Sky Rocket tetap menjadi andalan mereka.
c.
Jade
Dew
Buah melon Jade Dew berbentuk bulat
dengan bobot mencapai 2 kg.pernukaan kulitya semi-berjaring dan berwarna putih
kehijauan. Daging buahnya berwarna kuning susu, manis, dan bertekstur renyah.
Tanaman yang tahan terhadap penyakit embun tepung dan virus ini banyak
diusahakan didataran menengah.
d.
Honey
Dew
Varietas melon honey dew berbentuk
bulat dengan bobot mencapai 2 kg. permukaan kulitnya berwarna hijau keputihan
dan halus tanpa jala. Biji buah melon ini relative sedikit. Rasa daging buahnya
manis dan lembut. Buah melon ini tahan lama disimpan karena kulitnya relatif
tebal.
e.
Autumn
Sweet
Buah melon autum sweet berbentuk
bulat penuh dengan bobotnya mencapai 1,3 kg. permukaan kulitnya berwarna kuning
dengan tekstur seperti jarring. Warna daging buahnya putih sampai jingga
cerah.rasa buahnya manis dengan tekstur empuk berair. Jenis ini cocok
dibudidayakan di daerah kering.
f.
Golden
Prize
Buah melon golden prize berbentuk
bulat sedikit lonjong. Permukaannya kasar dan berwarna kuning .daging buahnya
berwarna jingga cerah, rasanya manis dan lembut. Kulitnya yang relatif tebal
membuat buah ini tahan lama disimpan. Para pengekspor menggemari buah ini
karena buahnya yang lebih tahan banting.
g.
Ten
Me
Varietas Ten Me dikenal sebagai
melon yang paling berkualitas dan mahal harganya. Bobot buahnya bias mencapai 4
kg dengan bentuk bulat panjang. Permukaan kulitnya putih kekuningan dan
berjaring halus. Daging buahnya tebal, berwarna putih krem, lembut, wangi, dan
sangat manis. Kandungan gula dalam daging buah mencapai 14–16%
Varietas Ten Me
dikenal sebagai melon yang paling berkualitas dan
mahal harganya. Melon ten me cocok ditanam di dataran rendah hingga
menengah.Apabila ditanam di daerah yang tinggi, produktivitas menurun dan lebih
rentan terhadap serangan penyakit.Tanaman ini tergolong mudah berbuah dan dapat
dipanen pada 45-50 hari setelah pembungaan.
h.
Action
434
Jenis melon ini tahan terhadap
penyakit pwdery mildew dan penyakit layu. Bentuk buahnya hampir sama dengan
melon sky rocket, yakni bulat dan diselimuti jarring-jaring dipermukaannya.
Buah melon ini juga bias mencapai 4
kg daging buahnya berwarna hijau kekuningan, dengan rasa manis dan renyah.
Melon ini tahan terhadap pengangkutan jarak jauh karena kulitnya relative
tebal.
i.
New
Century
Melon new century menghasilkan buah
berbentuk lonjong.Kulitnya berwarna kuning dengan tekstur jarring-jaring yang
tipis dan jarang. Daging buahnya tebal, berwarna jingga, sangat manis, dan
memiliki tekstur renyah.
Jenis melon yang berasal dari Taiwan
ini tahan terhadap penyakit dan mampu berbuah lebat. Bobot buah rata-rata 1,5
kg, tetapi ada yang sampai 4 kg. melon ini banyak ditanam untuk dipasarkan di
swalayan dan hotel-hotel berbintang.
j.
Red
Queen
Melon jenis Red Queen berbentuk
bulat dengan bobot rata-rata 1 kg.kulit buahnya halus dan berwarna krem. Daging
buahnya sangat manis dan mengandung banyak air. Jenis ini banyak di budidayakan
di lahan terbatas atau di rumah kaca dengan system tabulampot (tanaman buah
dalam pot) dan hidroponik.
k.
MAI
119
Pertumbuhan tanaman kuat dan kekar,
repon terhadap pupuk. Produktivitas dan kualitas tinggi dengan berat rata-rata
2,5 kg. kulit hijau dengan net tebal dan rata, daging buah padat berwarna merah
(orange), rasa enak dan manis dengan kadar gula 14-16%. Melon MAI 119 ini
torelan terhadap penyakit layu, downy mildew, embun tepung dan lalat buah.
l.
LADIKA
Pertumbuhan tanamn hampir sama dengan MAI 119, hanya saja
berat rata-ratanya hanya 1,8-2,2 kg. kulit buah berubah kuning setelah 2 hari
setelah dipanen. Daging tebal berwarna merah, rasa enak dan manis dengan kadar
gula mencapai 16%. Melon Ladika ini cocok ditanam di tanah berpasir dengan
ketinggian 200-500 m dpl, dapat dipanen 65 HST.
Menurut
beberapa sumber ada sekitar 4 jenis buah melon yang popular di Indonesia. Empat
jenis buah melon itu adalah:
1. Melon hijau : Melon hijau yang biasa disebut melon lokal. Melon hijau
memiliki ciri-ciri fisik, memiliki kulit luar yang keras, kasar, dan berurat
seperti jala. Buah dagingnya berwarna hijau pucat dan aromanya harum.
2. Melon jingga ( Cantaloupe) : Melon jingga memiliki
cirri-ciri fisik hampir sama dengan melon hijau yaitu memiliki kulit yang
keras, tebal dan berurat seperti jala .
Bedanya dengan melon hijau hanya pada warna kulitnya.Melon jingga memiliki
warna kulit yang lebih hijau dibandung dengan melon lokal dan warna daging
buahnya berwarna jingga. Selain itu melon jingga mengandung betakaroten yang
lebih banayak dibandingkan dengan jenis melon yang lain.
3. Melon Mas ( Golden Melon ) : Melon jenis ini
mempunyai cirri-ciri yang sangat berbeda dengan kedua melon yang telah
disebutkan di atas. Jenis melon mas ini mempunyai cirri-ciri kulitnya berwarna
kuning muda dan bertekstur halus dan juga mengkilat. Daging buahnya berwarna
putih dengan rasa yang manis tetapi tidak beraroma harum.
4. Melon Madu (Honeydew Melon) : Dari semua jenis
melon, melon madulah yang memiliki rasa yang paling manis. Melon ini memiliki
cirri fisik yaitu kulit luar berwarna hijau keputihan dengan tekstur halus dan
mengkilat.Melon Madu juga memeliki daging buah berwarna hijau pucat seperti
melon hijau.
BAB III
SYARAT TUMBUH TANAMAN / AGROKLIMAT
TANAMAN
3.1 Faktor Tanah : tipe (tekstur,
porositas), ketinggian & pH
Tanaman melon ini tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl. Dan
tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang lapisan olahnya dalam,
tidal mudah becek (menggenang), subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik seperti andosol, latosol,
regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut
dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun
pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
Terhadap tanah yang ber-pH masam
sebaiknya dilakkukan pengapuran terlebih dahulu, misalnya dengan Calcit, Dolomit, ataupun Zeolit. Dosis kapur pertanian amat
tergantung angka pH tanah, dan sebagai pedoman pada kisaran 1-2 ton/ha, tetapi
sebaiknya tidak terus menerus pada tanah yang sama. Perlu dilakukan pola
pergililan (rotasi) tanaman dengan jenis tidak sefamili Cucurbitaceae.Tanah bekas tanaman padi paling baik untuk tanaman
melon dapat pula tanah bekas tanaman melon atau tebu, diutamakan tanah bebas
nematode.
Rupanya berat volume tanah ini
mempengaruhi porositas total dalam tanah. Besarnya porositas tanah berlawanan
dengan besarnya berat volume tanah. Apabila berat volumentanah tinggi maka
porositasnya menurun. Porositas total tanah berkaitan dengan peralihan warna
tanah. Pada tanah yang berwarna merah (Mulo) porositas total tanahnya lebih tinggi
dari pada tanah-tanah yang berwarna hitam (Duwet dan Pacing). Jadi ada
kaitanantara besarnya tingkat pelindiandengan sifat porositas total tanah.
Karena tanah yang baik adalah tanah liat berpasir maka tanah
ini bertekstur halus dan porositasnya lebih tinggi dan termasuk micropore
3.2. Faktor Iklim ( Curah hujan,
kelembaban, sinar matahari, suhu, naungan)
Melon dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik dan subtropis
dan tropis. Di Indonesia tanaman ini cocok di tanamdi daerah yang mempunyai
ketinggian antara 300-1000 meter dari permukaan air laut ( dpl, ),tetapi juga
mulai banyak di tanam di dataran rendah pada ketinggian kurang dari 300 m dpl
seperti di Jakarta.
Mengenai iklim, tanaman melon
membutuhkan tempat yang mendapat sinar matahari penuh sekitar 10-12 jam/hari
atau dapat disebut dengan short day plant, suhu udara nya
hangat dan kelembaban udara relative rendah. Selama proses perkecambahan ideal
nya pada suhu udara 28º - 30ºC,sedangkan
pada periode pertumbuhan kisaran suhu yang ideal 25º - 30ºC, bahkan tanaman ini
masih tumbuh bagus bila udara nya kering pada kelembaban ± 60%, dan suhu udara
nya antara 35º-37,5 ºC. Tanaman ini masih toleran didaerah yang kelembaban
udara nya antara 70%-80% atau minimal 60%, tetapi bila suhu udara kurang dari
18ºC pertumbuhan nya tidak dapat berkembang baik.Angin yang bertiup cukup keras
dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai buah dan batang
tanaman. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon yaitu akan
menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi
lingkungan yang menguntungkanbagi pathogen. Saat tanaman melon menjelang panen,
akan mengurangi kadar gula dalam buah.Tanaman melon baik tumbuh pada curah
hujan 2000 – 3000 mm/th.
Tanaman
melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi, sebaiknya air
itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan
Catatan: Suhu Optimal 25º - 30ºC,
suhu maksimal 35º - 37,5ºC, suhu minimal 18ºC.
Pada periode pematangan buah di
perlukan suhu 26 ºC di siang hari dan 16 ºC di malam harinya. Penanaman melon
umum nya dilakukan pada awal musim kemarau,saat suhu udara kering dan cukup
tinggi.
Tanaman melon tidak perlu menggunakan naungan karna harus
mendapatkan penyinaran secara menyeluruh, tetapi kadang ada yang membutuhkan
naungan yaitu melon jenis Red Queen
yang banyak di budidayakan di lahan terbatas atau di rumah kaca dengan system
tabulampot (tanaman buah dalam pot) dan hidroponik (usaha bercocok tanam tanpa
tanah).
Cara memilih buah melon yang
baik:
1. Pilih melon
yang sudah matang, bentuknya bundar, kulitnya bebas dari memar dan retak,
beraroma harum dan segar. Jangan memilih melon yang masih ada tangkai buahnya,
karena tangkai melon akan terlepas dengan sendirinya jika buah sudah matang.
Jika bekas ujung tangkai melon kelihatan dipotong paksa, berarti buah tersebut
dipanen sebelum matang.
2. Untuk
memperoleh manfaat maksimal antioksidan, pilih melon yang benar-benar matang,
karena buah yang matang sempurna mengalami peningkatan kadar antioksidannya.
3.
Melon tidak akan menjadi lebih
manis setelah dipetik dan disimpan, meskipun teksturnya lembut. Justru
kandungan gulanya berkurang.
4. Melon utuh
bisa disimpan selama 2-4 hari di udara terbuka, dan 5-10 hari jika disimpan
didalam kulkas. Tetapi, jika sudah dipotong disimpan selama 2-3 hari didalam
wadah tertutup di kulkas, dan bisa lebih tahan lama jika dibekukan.
5. Melon yang sudah dibelah 2 dan disimpan
dikulkas sebaiknya jangan dibuang bijinya karena dapat mengeringkan daging buah
melon dikulkas.
6. Cuci melon dengan air hangat dan bersabun
sebelum dipotong untuk menghilangkan kotoran yang menempel dipermukaan kulit
yang bisa terbawa pisau saat memotong melon.
7. Jika suka, melon dapat ditambah dengan perasan
air jeruk nipis/lemon untuk meningkatkan rasa dan aroma buah.
PENUTUP
Meski melon termasuk salah satu
jenis buah yang relative belum lama dibudidayakan di Indonesia, namun langsung
popular di kalangan masyarakat. Daya pikat melon bagi konsumennya terletak pada
cita rasanya yang enak dan manis, beraroma wangi dan khas, serta menyegarkan.
Demikian makalh yang kami buat
semoga makalah ini menjadi informasi yang berguna bagi pembaca.Mohon maaf
apabila masih banyak kekeliruan.