Sabtu, 24 November 2012

Rancangan Penyuluhan Pupuk Kompos


RANCANGAN PENYULUHAN
Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos Dengan Karung




logo faperta.jpg
 













DisusunOleh:
Fenny AthiatulFaizah
1141175001030



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
  UNIVERSITAS SINGPERBANGSA KARAWANG
2012


A.     PENDAHULUAN
            Cara terbaik mengendalikan sampah rumah tangga kita sendiri adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Pupuk ini terbuat dari bahan organik dan proses pembuatannya tidak terlalu rumit karena tidak membutuhkan tempat luas, banyak peralatan, dan biaya. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan.

B.     Tujuan.
·      Tujuan Umum : pembinaan terhadap kelompok tani dalam rangka tentang kekreatifatauketrambilandalamacarapembuatanpupukkomposdengancarapraktisysitudenganmenggunakankarung.
·      TujuanUtama :Mengurangianggaranbiayadalampembuatanpupukkonpos.

C.     Narasumber
Narasumberpadapenyuluhaninibernama Fenny AthiatulFaizah

D.    Sasaran
SasaranUtama :kelompoktani, daerahpangulahKabupatenkarawang

E.     Tema / Judul
“CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS DENGAN METODE KARUNG”

F.      Materi
Ada beberapa macam cara, salah satunya adalah dengan metode karung.
Berikut ini adalah cara pengomposan, dengan menggunakan karung sebagai wadahnya :

Langkah 1:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvlj9Q7oPh1ie4YuYC32dmT-Kfa0KOcbGrj5oQUTxYTB36M_Cw1RyzO_meciH9wvU8TTFtiJd7GSfiV0yGTuy3K5WyngmmQvKctS9G1ogIwaWsRLKxCQhVHE82dFFO7vapWDw8-giadys/s200/Langkah1.bmp






Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos.
Langkah 2:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIM-IP02xmNKEWVj8pwDiJYgI-gUJYwHkfJbAMH53s7pBXKIQ-6IclX1qdf1MaGbxdUo1PlogvP45ruGiFDDlfrKDUlqAtAcsYl0maShZNCG2RZpveVxslEgmlKN-fXChU6FWts6U0Umc/s200/Langkah2.bmp





Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama.
Langkah 3:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAMAQTowybng6VJZy-QJix2kvM0vg7iyl9E5XZuk3hyphenhyphenFGk5iIsdgrFCoj_EjWCbkXzSCheXyEXOviY8taIvY9OVRh8n9aSbzg5YNEro-2YMkhRhDUdXxfjGeJ6sQ1bKZNEqpbBO8IVge8/s200/Langkah3.bmp
Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL.


Langkah 4:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiivHWOBMOXDhqkjrW_jgFWYLBYyWUaa5bIBxJ4_mm7-GtquphCHKR_k9_DM5-GBc8pvBbJ8CD0P_J1KW-Qy1ftj7as_pCRorUwih4FmH3KBiZeEZtRxevJf0j1CCPeVtnTFt219LnMDz8/s200/langkah4.bmp
Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL.
Langkah 5:
Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat basah kemudian aduk kembali.
Langkah 6:
Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam.
Langkah 7
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_HGb3REtvFtxBELqgYvVo3BOFi15zPfAT5QiL7TPuiqdE1Dfxw94ZCCNBZlDuBOzUcvpndth-g4jgvn8U8jl5K6zGpIeJAshbT7qjQXTJWHnexA8MsTieYjYqOEZWXfKY5NCQAcqrlM/s200/langkah7.bmp
Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara segar) bisa masuk.

Langkah 8:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjEGK0-cu8kvEaJMJSFrOLLxiWQ7KrKlD6t4iHQq0Yukm8wNP8UMdx5RXnOPIFQISbpMZUUIfJvph-q5EyTdMlKsQAgojzW7MqPCFM202Ol7_enKwtyVJnuC-npX9f3LATd8tonPP6-w/s200/langkah8.bmp
Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Langkah 9:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivuGCyrIpsiXT-vn0KghP9Meyq1M8bJvKaJisPPrTC-v0jQ2YDJ-cHzVx_tLpFEOkC0u2DRnakxZ4_8pZzxFxMiB9hYopIiksUU7QNMdHCW5PCxMQSfU4iM1mcEDtWPG6gpbaynR4WVV0/s200/langkah9.bmp
Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos sudah jadi dan siap digunakan.

Catatan:
Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 45-65C. Karung terasa hangat bila dipegang.
Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 40C.
Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang.
Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah.
Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan.

Hal-hal lain yang perlu diketahui:
Pertama, yang perlu diketahui adalah bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca.

Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu:
·         Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).
·         Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit).
·         Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam kompos jadi).
·         Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap).

Kedua, starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali
kita akan lebih puas jika bisa membuat sendiri. Selain itu, hemat. Starter yang dijual di toko harganya berkisar Rp.15.000. Mungkin lebih, mungkin bisa kurang.
Yang pasti, kita tidak akan keluar uang sepeserpun bila membuatnya sendiri.


Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal). Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat. Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.
Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:
1.      Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.
2.      Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.
3.      Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.
4.      Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.
5.      Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.
MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.

Ketiga, wadah untuk memproses sampah menjadi kompos. Wadah ini biasa disebut dengan komposter. Macam-macam jenisnya, ada yang terbuat dari batako, gentong plastik, ada yang namanya keranjang takakura, bahkan bila mau bisa beli jadi yang harganya sampai ratusan ribu. Tapi sekali lagi, anda mungkin akan balik kanan bila mau bikin kompos saja kok repot amat. Apalagi selain repot, mahal lagi. Kita gunakan karung sebagai tempat membuat kompos. Gampang kan? Di rumah pasti anda punya karung. Jika tidak ada, minta tolong saja untuk
dibelikan beras yang 20 kiloan. Berasnya dimasak jadi nasi kemudian dimakan, sebagian dibikin MOL, karungnya buat komposter.

Keempat, Sampah coklat kaya kandungan karbon (C) yang merupakan sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. Sampah organik secara alami akan mengalami penguraian oleh ratusan jenis mikroba, enzim, jamur, dan binatang tanah. Proses penguraian memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan oksigen (udara segar).



G.    Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan yang dipakai yaitu :
1.      Kuliah
2.      Diskusi

H.    Teknik Penyuluhan
Teknik penyuluhan yang digunakan adalah kunjungan.  Kunjungan adalah suatu teknik penyuluhan dimana penyuluh melakukan kunjungan ke tempat sasaran. Alasan diterapkannya metode ini karena teknik penyuluhan ini sangat efektif dan akan lebih efisien jika diterapkan pada sasaran. Adapun tahapan untuk mempengaruhi pikiran dan ketrampilan seseorang ada 4 tahap yaitu sadar, minat, menilai dan mencoba.

I.       Media Penyuluhan
Media yang digunakan dalam penyuluhan pertanian
·         Media Visual : yaitu slide, gambar
·         Media tempat memeragakan : yaitu papan tulis, papan tempel
·         Media pengalamanpribadi
·         Media cetak yaitu famplet.

J.      WaktudanTempat
Hari/Tanggal   : Selasa, 5 Juni 2012
Waktu             : 09.00 s/d selesai
Tempat            : FakultasPertanian UNSIKA

K.     Evaluasi
Terbentuknya kelompok komposkarung

L.     Penutup
            DemikianRancanganPenyuluhan yang telah saya buat mohon maaf apabila terdapat kesalahan, kekurangan dan kekhilapannya. Saran dan kritiknya sayaa kan terima dengan keluasan hati.

1 komentar: