Sabtu, 24 November 2012

Jagung Manis Master Sweet


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Salah satu strategi yang diterapkan dalam upaya mendukung peningkatan produksi padi sawah, kacang tanah, kedelai dan jagung melalui penerapan inovasi teknologi.Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas, diantaranya varietas unggul yang telah banyak dimanfaatkan oleh petani. Sejalan dengan perkembangan IPTEK, Badan Litbang juga telah mengembangkan suatu pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang ternyata mampu meningkatkan produktivitas dan efisien dalam pemanfaatan input produksi.
Anjuran komponen teknologi untuk PTT jagung meliputi teknologi dasar seperti: a) varietas unggul baru, hibrida atau komposit, b) benih bermutu dan berlabel, c) populasi 66.000-75.000 tanaman/ha, dan d) pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah. Sedangkan komponen teknologi pilihan meliputi: a) penyiapan lahan, b) pembuatan saluran drainase pada lahan kering pada musim hujan atau saluran irigasi di lahan sawah pada musim kemarau, c) pemberian bahan organik, d) pembumbunan, e) pengendalian gulma secara mekanis atau dengan herbisida kontak, f) pengendalian hama penyakit dan g) panen tepat waktu dan pengeringan segera. Varietas unggul baru jagung yang digunakan meliputi varietas bersari bebas seperti: Sukmaraga, Lamuru dan Lagaligo serta varietas hibrida seperti: Bima 1, Bima 2, Bima 3, Bima 4, Bima 5, dan Bima 6.

1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah pada paper ini yaitu membahas mengenai pengaruh varietas unggul master sweet terhadap peningkatan produksi tanaman jagung

1.3 Tujuan
Tujuan dari paper ini diambil dari rumusan masalah yaitu menjelaskan bagaimana pengaruh varietaas unggul master sweet terhadap peningkatan produksi tanaman jagung




1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah kajian pustaka, dimana penulis mengambil materi-materi yang di bahas dari beberapa referensi yang di dapatkan dari buku-buku di perpustakaan maupun dari internet.































BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Artikel
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiooZSKBB5WAOerMFvXpQcJwhlzMHBRemFM4QibUVi9JFLTfcUPxz7wMslPjqcKYI7T6dzzz-tCjy-QR4fiT69t5zrOygplqo_qxBdOFYJ7j_8mtmFnljJCZUGlHeG8Fl0ZydJf3SrfAn2H/s200/139d1.JPGJagung Manis Master Sweet benar-benar " Master "
oleh : Azis Rifianto*
Tanaman jagung merupakan tanaman yang berumah satu (monocius)dimana bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman. Selama ini kita lebih mengenal tanaman jagung Field Corn (jagung pipil) dibandingkan dengan tanaman jagung yang lain, padahal jenis jagung tidak hanya jagung pipil, tetapi ada juga jagung manis (karakter spesifik manis), jagung ketan (karakter spesifik pulen/seperti ketan), jagung pop corn (karakter spesifik mudah mengembang) dan masih banyak lagi jenis jagung dengan karakter yang spesifik. Tanaman jagung pipil pada umumnya digunakan sebgai pakan ternak, sedangkan tanaman jagung manis lebih banyak di konsumsi oleh manusia dalam bentuk fresh maupun olahan.
Jagung pipil biasanya di panen tua 105 hst (hari setelah tanam)pada stadia R6/masak fisiologis, sedangkan tanaman jagung manis di panen muda 65 hst (hari setelah tanam) pada stadia R3/masak susu. jagung manis dan jagung pipil dapat dibedakan berdasarkan morfologi tanaman yaitu Tasel/bunga jantan pada tanaman jagung manis berwarna kuning karena tidak memiliki antosianin/zat warna merah sdangkan jagung pipl pada umumnya memiliki antosianin. Silk/ rambut tongkol pada tanaman jagung manis berwarna kuning sedangkan pada jagung pipil memiliki antosianin, karakter morofologi yang lain yang bisa dipakai untuk membedakan adalah pada stem/ batang, pangkal batang tanaman jagung manis pada umumnya berwarna hijau atau putih sedangkan pada tanaman jagung pipil, pangkal batang umumnya berwarna ungu/merah.
Tanaman jagung manis memiliki rasa manis disebabkan tanaman ini memiliki gen resesif yang berfungsi untuk menghambat proses pembentukan gula menjadi pati. Dengan adanya gen resesif tersebut menyebabkan tanaman jagung manis menjadi 4 - 8 kali lebih manis di bandingkan dengan tanaman jagung pipil. Terdapat 8 Gen resesif pada tanaman jagung manis yang banyak di kembangkan pada varietas jagung manis komersial antar lain amylose-extender1 (ae1) terdapat pada kromosom 5, gen brittle 1 (bt1) terdapat pada kromosom 5, geb brittle 2 (bt2)terdapat pada kromosom nomer 4, gen sugary 1 (su1)terdapat pada kromosom 4. Gen dull 1 (du10 terdapat pada kromosom 10, sugary enhancer 1(se10 terdapat pada kromosom 2C, waxy 1 (wx1)pada kromosom 9 dan gen shrunken (sh2)yang terdapat pada kromosom 3.
Tanaman jagung manis yang diperdagangkan di Indonesia pada umumnya memiliki gen resesif shrunken (sh2), dikarenakan memiliki fenotip tanaman yang lebih baik, dengan kandungan sukros 24,6% pada saat 22 hari setelah terjadi polinasi/penyerbukan, lebih tinggi dibandingkan gen yang lain.Diantara varietas komersial jagung manis yang mengandung gen sh2 yaitu BISI Sweet 2, Sweet Boy 1, sweet Boy 2 dan yang terbaru yaitu Master Sweet.
Varietas jagung manis Master Sweet memiliki beberapa keunggulan yaitu tanaman lebih vigorus, kokoh, tahan rebah dengan ukuran tongkol yang besar panjang 20.8 cm, diammeter tengah tongkol 5.3 cm, keliling tengah tongkol 17 cm dan jumlah baris tongkol 16 - 18 baris. Berat satu tongkol klobat jagung manis master sweet bisa mencapai 500 gr, yang berarti dalam 1 kg berisi 2 tongkol. Tongkol yang besar akan memberikan nilai tambah dan keuntungan yang lebih kepada petani, untuk produk sayuran dan buah daya simpan merupakan salah satu faktor yang penting, semakin bagus daya simpan dan daya tahan varietas terhadap penyimpanan dan jarak, maka varietas tersebut akan semakin laku dan kompetitif di pasar.
Master Sweet memiliki kelebihan pada daya simpan dibandingkan varietas lain yang ada di pasaran seperti bonanza dan sugar 75, dimana ketika tongkol disimpan selama 1 minggu setelah panen pada suhu ruang klobot dari tongkol master sweet masih kelihatan hijau dan biji lambat kisut sedangkan pada vaietas lain klobot sudah kering menguning dan biji sudah kisut. Kelebihan yang lain dari varietas ini adalah tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sorghi) dan lebih tahan terhadap serangan penyakit bulai/ downey mildew yang di akibatkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis. Dengan banyaknya keunggulan varietas tersebut layak kiranya vairetas tersebut di beri nama Master Sweet.






Berikut merupakan deskripsi Varietas jagung manis Master sweet.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6cLp-NhghVd_uk56FxK-9HPV1M6EjcwctRUvmGxpty2m6Jdtqfj1IzwSdMxSyNCXwSYX4QVC0M98M2JDLcIBzHPRQ4s6t0qrCFpB35oU2N9vvXoM5rQjdWGbt3wJWDN62boUHvtWN3e09/s200/4D.139C.JPG
Deskripsi varietas Master Sweet
Jenis                                        : Hibrida silang tunggal
Golongan varietas                   : Hibrida silang tunggal
Umur 50 % anther terbuka      : 49/ 55 / 61 hari (dat. rendah/ Menengah/ tinggi)
Umur 50% keluar rambut        : 51/ 57 / 63 hari (dat. rendah/ Menengah/ tinggi)
Umur mulai panen                   : 68/ 75 / 94 hari (dat. rendah/ menengah/tinggi)
Batang                                     : Hijau, kokoh, bulat
Warna batang                          : Hijau
Tinggi tanaman                       : 203 cm
Tinggi tongkol                         : 98 cm
Daun                                       : Lebar, Tegak
Warna daun                             : Hijau
Keragaman tanaman               : Seragam
Bentuk malai (tassel)               : Semi tegak
Warna sekam (glume)             : Kuning kehijauan
Warna malai (anther)               : Kuning
Warna rambut                         : Kuning
Penutupan tongkol                  : Baik
Bentuk tongkol                       : Silindris
Tipe biji                                   : Sweet corn (Shrunken)
Warna biji                                : Kuning
Jumlah baris biji                      : 16 – 18 baris
Perakaran                                : Baik
Kerebahan                               : Tahan
Potensi hasil                            : 17.8 ton/ha
Rata-rata hasil                         : 12.1 ton/ha
Berat 1000 biji                                    : ± 148.1 gram (biji kering)
Kadar gula                              : 13.3 % brix
Panjang tongkol                      : 20.8 cm
Diameter tengah tongkol        : 5.3 cm
Keliling tengah tongkol          : 17 cm
Jumlah biji per baris                : 43.9 biji
Berat/tongkol (glondong)       : 499 gr
Berat/tongkol (kupasan)          : 339 gr
Ketahanan penyakit                : Toleran penyakit hawar daun (Helminthosporium turcicum),tahan penyakit karat daun (Puccinia sorghi), dan Tahanbulai (Peronosclerospora maydis)
Keterangan                              : Tahan simpan, beradaptasi dengan baik di dataranrendah,menengah maupun tinggi
Daerah pengembangan            : Indonesia /Tropis

2.2 Pembahasan
Jagung (zea mays) varietas master sweet ini mempunyai kelebihan dalam meningkatkan produksi tanaman, yaitu :
1.      Tanaman lebih vigorus
2.      Tanaman lebih kokoh
3.      Tanaman tahan rebah dengan ukuran tongkol yang besar panjang 20.8 cm, diammeter tengah tongkol 5.3 cm, keliling tengah tongkol 17 cm dan jumlah baris tongkol 16 - 18 baris. Berat satu tongkol klobat jagung manis master sweet bisa mencapai 500 gr, yang berarti dalam 1 kg berisi 2 tongkol.
4.      Tongkol yang besar akan memberikan nilai tambah dan keuntungan yang lebih kepada petani, untuk produk sayuran dan buah daya simpan merupakan salah satu faktor yang penting, semakin bagus daya simpan dan daya tahan varietas terhadap penyimpanan dan jarak.
5.      Daya simpan, ketika tongkol disimpan selama 1 minggu setelah panen pada suhu ruang klobot dari tongkol master sweet masih kelihatan hijau dan biji lambat kisut sedangkan pada vaietas lain klobot sudah kering menguning dan biji sudah kisut
6.      Tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sorghi)
7.      Lebih tahan terhadap serangan penyakit bulai/ downey mildew yang di akibatkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis.
Dapat dilihat dari beberapa kelebihan tanaman jagung manis varietas master sweet ini, hal ini tentunya dapat meningkatkan produksi tanaman jagung manis.
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari paper ini yaitu bahwa suatu produksi tanaman dapat ditingkatkan salah satunya dengan varietas unggul yang memiliki kelebihan tertentu dibandingkan dengan varietas biasa, hal itu akan meledak dipasaran.
Contohnya seperti pada paper ini yang membahas mengenai varietas master sweet pada tanaman jagung, sudah dijelaskan pula beberapa kelebihannya, hal tersebut sudah membuktikan dan dapat meningkatkan produksi.

























PENUTUP

Demikian paper teknologi benih yang berjudul Pengaruh Varietas Unggul Master Sweet Terhadap Peningkatan Produksi Tanaman Jagung yang telah saya buat.Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan penilaian mata kuliah Teknologi benih.Mohon maaf apabila dalam paper ini terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan data dan lain sebagainya.Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi diri saya sendiri.



Agroklimat Melon

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Sejarah dan perkembangan Melon
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah semusim.Menurut asal-usulnya, melon merupakan tanaman asli daerah Afrika.Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan daerah asal tanaman melon adalah Asia Barat. Pusat penyebaran tanaman ini antara lain kawasan Eropa, kemudian meluas ke benua Amerika.
Di Eropa melon diperkenalkan sejak awal tahun Masehi.Jenis melon yang pertama kali di tanam (dikembangkan) adalah Cucumis melo var. reticulatus, yang diduga melon tipe liar dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini popular dengan sebutan ”muskmelon”.
Di Amerika serikat melon mulai popular pada tahun 1540.Jenis melon yang berkembang dikawasan ini adalah C. melo var. cantelupensis yang didatangkan dari Eropa.Jenis melon ini popular disebut “Canteloupe”.Pada tahun 1871 dihasilkan melon tipe baru yaitu C. melo indorous yang kemudian disebut “Casaba-melon”.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada abad ke-14 melon menyebar luar ke seluruh dunia, baik ditanam di daerah beriklim sedang (sub-tropis) maupun panas (tropis).Jenis melon yang berkembang di berbagai Negara semakin banyak ragamnya, baik bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah, maupun aroma dan citarasanya.Akibat kemajuan yang cukup pesat di bidang teknologi pembenihan, banyak dihasilkan berbagai varietas melon hibrida.Beberapa Negara yang menaruh perhatian besar terhadap perakitan varietas melon hibrida antara lain Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Thailand, Selandia Baru, Korea, Spanyol, Jerman dan Belanda.
Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudidayakan pada tahun 1970.pada saat itu, melon menjadi buah yang bergengsi tinggi dan sangat mahal. Konsumennya pun terbatas, hanya kalangan yang tergolong ekonomi tinggi.Namun , buah yang mengandung banyak air kini sudah bisa dinikmati semua kalangan. Bahkan, tanaman ini sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia. Kalianda (Lampung) dan Cisarua (Bogor) merupakan daerah pertama yang mengembangbiakkan melon secara serius. Selanjutnya daerah ngawi dan madiun (Jawa Timur)., serta Boyolali dan Klaten (Jawa Tengah) menjadi sentra penghasil melon yang cukup dominan.
Era 1990-an merupakan puncak pengembangan melon di Indonesia. Pada saat itu, melon sangat ramai dibudidayakan oleh para pekebun.Tidak hanya ditanam di lahan-lahan pertanian, melon juga mulai dikembangkan dirumah kaca.Cara penanamannya pun mengalami perkembangan.Ada yang ditanam di dalam pot dengan media tanah, ada pula yang ditanam dengan sistem hidroponik.Pada tahun-tahun itu pula Indonesia kebanjiran benih berbagai varietas melon dari berbagai negara produsen.
Benih melon yang paling banyak ditanam adalah benih yang berasal dari taiwan. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah awal pengembangan melon di Indonesia.Pada awal pembudidayaan melon, pekebun masih menemui banyak kendala dalam teknik budidayanya. Untuk mengatasi permasalahan ini, Indonesia mendatangkan tenaga ahli dari taiwan. Karena itu, tak heran jika benih melon Taiwan kemudian mendominasi sentra-sentra pertanaman melon di Tanah air.

1.2  Peranan dalam pembangunan : Produksi dan produktivitas
            Buah melon telah menjadi salah satu mata dagang ekspor impor di pasar Internasional. Pada tahun 1988 saja kebutuhan dunia akan buah melon mencapai 1.59.914 ton atau senilai US $ 96.113, terutama untuk memenuhi permintaan dari Inggris, Jerman, Perancis, Belanda dan Swedia.
            Di masa-masa mendatang permintaan dunia terhadap melon diperkirakan meningkat terus menerus. Sasaran pasar potensial untuk melon antara lain Jepang dan Singapura. Dewasa ini Singapura mengimpor melon dari Australia.
            Selama periode tahun 1990 – 1991.Indonesia mengimpor melon dalam jumlah cukup besar. Pada tahun 1990 tercatat baru 1.262 kg atau senilai US $ 3.697, namun antara bulan Januari sampai Agustus 1991 naik cukup tajam, menjadi 20.665 kg atau senilai US $ 30.701.
            Ditelaah dari aspek pasar, komoditas melon mempunyai prospek baik dan cerah.Sasaran diarahkan pada upaya memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus mensubstitusi melon impor, dan dilain pihak disiapkan peluang untuk dijadikan komoditas ekspor.
Pengembangan budidaya melon dapat diarahakan pada upaya menunjang peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor, dan perbanyakan ekspor, perluasan kesempatan kerja dan wirausahatani, pengembangan agribisnis dan agroindustri pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan.


            Melon dapat dibudidayakan dengan cara kultur teknik biasa (konvensional) dan juga dengan system hidroponik, sehingga dapat dipertimbangkan petani dipedesaan maupun di kota-kota besar. Disamping itu, pengembangn budidaya melon tidak hanya cocok di dataran menengah (medium), tetapi layak pula di dataran rendah.
Kebutuhan terhadap produk pertanian semakin meningkat seiring dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi, sehingga peningkatan hasil produksi pertanian sangat diperlukan.Komoditas hortikultura sudah dipandang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam sektor pertanian, karena memiliki potensial pasar yang tinggi. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, maka permintaan masyarakat terhadap produk hortikultura di dalam negeri diperkirakan akan meningkat. Buah-buahan merupakan komoditas hortikultura selain sayuran, tanaman hias dan tanaman obat yang mempunyai peranan penting dalam hal pemenuhan gizi masyarakat dan potensi ekonomi (Harjadi,1989). Mayoritas penduduk Indonesia,terutama yang tinggal di Jawa, Bali, Lampung dan Sumatera, sudah akrab dengan buahmelon. Dahulu buah melon mendapat julukan “buah eksotik” karena harganya mahal sehingga hanya dikonsumsi golongan masyarakat kelas atas.Namun, saat ini buah melon sudah memasyarakat seperti halnya buah semangka non-biji, apel, anggur dan jenis buah lainnya.Sayang sekali pasokan buah ini secara kontinu masih terbatas. Kalaupun ada, buah itu belum tentu memenuhi standar kualitas ekspor yang harus bersaing dalam era pasar bebas (Prajnanta,2004). Melon termasuk salah satu jenis buah-buahan yang relatif belum lama dibudidayakan di Indonesia. Daya pikat buah melon bagi konsumen terletak pada cita rasanya yang enak, manis, beraroma wangi dan khas, serta menyegarkan. Sedangkan daya tarik melon bagi pembudidayanya adalah nilai ekonomi dan publisitasnya yang tinggi (Herlina, 1994) Kondisi tanah dan iklim di Indonesia sangat cocok untuk pengembangan tanaman melon.Meskipun benih melon sampai saat ini harus diimpor (diintroduksi) dari luar negeri, namun pengembangan budidayanya berprospek cerah.Di samping untuk menekan impor buah melon, pengembangan tanaman ini dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, perluasan kesempatan kerja, perbaikan gizi masyarakat dan jugamenambah keanekaragaman jenis buahbuahan yang dihasilkan di Indonesia (Rukmana, 1994).Tanaman melon sangat potensial untuk dikembangkan.Hal ini disebabkan tanaman melon cepat menghasilkan buah, harga yang relatif stabil, nilai ekonomi yang tinggi, permintaan pasar yang meningkat, serta dikenal masyarakat secara luas. Berdasarkan Departemen Pertanian (2007), produksi buah melon terus mengalami peningkatan pada tahun 2001 - 2003 (secara berurutan) yaitu 37.141 ton, 59.106 ton, 70.560 ton, dan pernah mencapai 478.654 ton pada tahun 1996.
Menurut Muhtar (2005) konsumsi buah melon pada 2005 - 2008 diperkirakan mencapai 1,34 - 1,50 kg/kapita/tahun dikarenakan adanya perubahan pola makan masyarakat yang semakin membutuhkan gizi seimbang, bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat. Tabel 1 menunjukkan produksi buah melon di Indonesia selama kurun waktu tahun 2001-2006.

Tabel 1. Produksi buah melon di Indonesia
Tahun
Luas panen
     ( Ha )
Produksi
( ton )
Produktivitas
( ton/ HA )
2001
3.927
37.141
9.46
2002
4.328
59.106
13.95
2003
3.329
70.560
21.20
2004
2.287
47.664
20.84
2005
3.245
58.440
18.01
2006
3.189
55.370
17.36

Sumber : Dinas Pertanian, 2007

Peningkatan produksi buah melon dapat dilakukan dengan sistem usaha tani yang benar (intensifikasi) dan sistem perluasan lahan pertanian (ekstensifikasi).Ekstensifikasi pertanian tidak dapat dilakukan di sembarang daerah, karena setiap daerah memiliki karakteristik lahan tertentu yang cocok untuk tanaman tertentu pula.Hal ini menyebabkan setiap tanaman belum tentu dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan baik.Untuk melakukan ekstensifikasi pertanian diperlukan sumber daya alam yang mendukung, baik untuk pertumbuhan, perkembangan atau produktivitas tanaman (Khomarudin, 1998). Salah satu cara untuk menentukan lokasi yang tepat sesuai bagi pengembangan tanaman melon adalah dengan memperhatikan aspek agroklimatnya, yaitu faktor iklim yang meliputi curah hujan, suhu dan radiasi. Ketiga faktor tersebut sangat menentukan 2 pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.Sedangkan faktor tanah yang perlu diperhatikan adalah sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan topografi daerah. Pengembangan komoditas pada daerah yang tidak sesuai secara agroklimatnya dapat mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi, produktivitas yang rendah, input produksi tinggi dan mutu hasil rendah (Darmaputra, 2006).
Sampai saat ini produsen buah melon terbesar adalah di pulau jawa, disusul kemudian Sumatra, Kallimantan, Bali dan sulawesi. Pada awal perkembangannya, produksi buah melon di Indonesia meningkat tajam.Puncak produksi melon nasional terjadi pada tahun 1996 yang mencapai 478.654 ton dengan luas penanaman 33.288 hektar.Setelah itu, jumlah produksi melon fluktuatif dengan kecenderungan menurun.Penurunan ini terjadi seiring dengan menyempitnya areal penanaman melon.
Pada tahun 2003, produksi melon nasianal hanya 70.560 ton dengan luas penanaman 3.329 hektar.Pada tahun 2004 produksi melon menurun menjadi 47.664 ton dengan luas penanaman 2.287.selanjutnya pada tahun 2005 naik menjadi 58.440 ton dengan luas penanaman 3.245 hektar.
Jika dibandingkan dengan era 1990-an, produksi tersebut memang menurun tajam. Serangan hama dan penyakit akibat tidak adanya rotasi tanaman, diduga menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, melon membutuhkan biaya besar.Dan teknik budidaya yang tidak mudah. Beberapa petani yang semula “ikut-ikutan” menanam melon, mengalihkan usahanya menanam komoditi lain yang lebih mudah.
Pada tahun 2002, Indonesia mengekspor buah melon sebanyak 33411 ton.Jepang, Korea, Hong Kong, dan Singapura merupakan beberapa negara yang merasakan manisnya buah melon yang ditanam pekebun Indonesia. Sementara itu, selama 2005-2008 rakyat Indonesia diperkirakan akan mengonsumsi buah melon sebanyak 1,34-1,50 kg/kapita/tahun.














BAB II
BOTANI TANAMAN

2.1 Klasifikasi tanaman
Nama umum
Indonesia        : Melon
Inggris             : Muskmelon
Melon (Cucumis melo L.)  merupakan tanaman buah termasuk tanaman labu-labuan (Cucurbitaceae). Kedudukan melon dalam sistematika tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Sub-kingdom  : Tracheobionta ( Tumbuhan pembuluh )
            Super divisi     : Spermatophyta ( menghasilkan biji )
Divisio             : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
            Sub-divisio      : Angiospermae
            Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) atau Dicotyledonae
            Ordo                : Cucurbitales
            Famili              : Cucurbitaceae
            Genus              : Cucumis
            Spesies            : Cucumis melo L
Keragaman genetik
Melon amat beragam, terutama dilihat dari bentuk buahnya. Terdapat dua subspesies dan sepuluhkelompok kultivar ('cultivar group') dalam spesies ini:
Subspesies melo
  1. Muskmelon (Reticulatus)
  2. Cantaloupe (Cantalupensis)
  3. Casaba (Inodorus)
  4. Pocketmelon (Dudaim)
  5. Snakemelon (Flexuosus)
  6. Chate (Adzhur)
  7. Tibish
Subspesies agrestis
  1. Snapmelon (Momordica, Adiculus)
  2. Oriental pickling (Conomon)
  3. Makuwa
Tiga yang paling populer adalah Cantalupensis (di dalamnya termasuk blewah, true European cantaloupe), Reticulatus (melon yang biasa dikenal, kulit buahnya biasanya "berjala"), dan Inodorus (melon 'Honeydew', yang bentuknya oval dengan kulit berkerut). Terdapat satu kelompok lain yang buahnya juga dimakan, Dudaim.

2.2 Morfologi Tanaman
Tanaman melon termasuk tanaman semusim atau setahun (annual)  yang tumbuh merambat dengan alat perantaraan alat pemegang berbentuk pilin. Tanaman ini mempunyai akar tunggang yang dipenuhi akar-akar serabut pada ujungnya dan akar cabang yang menyebar pada kedalaman lapisan tanah antara 20-50 cm. Batang tanaman bisa mencapai ketinggian (panjang) antara 1,5-3,0 meter, biasanya tidak berkayu, batang tanaman berwarna hijau muda, berbentuk segi lima, berbulu, dan memiliki ruas-ruas sebagai tempat munculnya tunas dan daun.
Tanaman melon yang tumbuh liar biasanya memiliki percabangan yang sangat banyak.Namun, untuk tanaman yang dibudidayakan jumlah batangnya dibatasi.Jumlah batangnya dibatasi. Jumlah batang yang terlalu banyak akan mengurangi kuantitas buah yang dihasilkan.
Daun berbentuk menjari dengan lekuk moderat diameternya antara 8-15 cm, dan letak antara satu daun dengan daun lainnya beselang-seling. Daun ketiak-ketiak diantara batang dan tangkai saun muncul tunas atau cabang dalam jumlah cukup banyak, hingga mencapai ± 20 tunas cabang. Daun melon menjari dengan lima sudut, warnanya hijau, dan permukaannya berbulu. Tangkai daun panjang dengan ukuran besar, hampir seukuran batang tanaman.Daun ini tersusun berselang-seling menempel di ruas-ruas batang. Di setiap ketiak daun akan tumbuh sulur-sulur yang akan membantu tanaman untuk merambat.
Bunga melon berbentuk seperti lonceng dan berwarna kuning.Bunga ini muncul di setiap ketiak daun.Umumnya, bunga melon berkelamin tunggal, kelamin jantan dan betina tidak dalam satu bunga.Bunga betina mempunyai putik dan bakal buah berbentuk bulat sampai lonjong di bawah mahkotanya, biasanya terletak di ketiak daun pertama dan kedua dalam setiap ruas percabangan.Sementara itu, bunga jantan berbentuk terompet, mempunysi benang sari tanpa bakal buah, dan terbentuk secara berkelompok dan terdapat di setiap ketiak daun.
Buah melon sangat bervariasi,baik bentuk,warna kuit,warna daging buah maupun berat ataun bobot nya. Bentuk buah melon antara bulat bulat oval sampai lonjong atau silindris.warna kulit buah antara putih susu,putih-kreem,hijau-kreem,hijau kekuning-kuningan, hijau muda,kuning, kuning muda,kuning jingga sampai kombinasi dari warna-warni tersebut. Bahkan ada yang bergaris-garis, totol-totol, dan juga struktur kulit antara berjala ( berjaring ) semi brjala hingga tipis dan halus. Warna daging buah melon bermacam-macam, mulai hijau kekuningan, kuning agak putih, hingga jingga. Ketebalan daging buah antara agak tebal ( sedang ), sampai tebal dengan cita rasa manis beraroma harum yang khas. Kandungan kadar gula nya pada kisaran 10% sampai 16%. Bagian tengah buah terdapat massa berlendir yang dipenuhi biji-biji kecil yang jumlahnya banyak. Berat buah melon masak 0,5-2,5 kg. melon hibrida bahkan ada yang beratnya mencapai 4kg, yakni varietas Ten Me dan Action 434.Umum buah di panen antara 60-100 hari setelah pindah tanam tergantung varietas nya.
.
JENIS TANAMAN
Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon berdasarkan penampilan kulit buahnya dalam dua tipe, yaitu:
1) Tipe Netted-Melon
·         Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala (net); aroma relatif lebih harum dibanding denganwinter–melon; lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk disimpan.
·         Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat seperti jala dan harum; (2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.
2) Tipe Winter-Melon
                          
·         Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat untuk masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
·         Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm; (2) Cucumis melo var. flexuosus, permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70 cm; (3) Cucumis melo var. dudain, ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman hias; (4) Cucumis melo var. chito, ukuran buah sebesar jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.

            Varietas melon yang berkembang di berbagai Negara di dunia, pada mulaq nya di kenal tiga macam,yaitu muskmelon ( C.melo var. recticulatus), Canteloupe ( C.melo var. cantaloupe ),dan Casaba ( C. melo var. inodorous),. Muskmelon dan Canteloupe termasuk tipe Netted, sedangkan Casaba dikategorikan tipe Winter. Dewasa ini banyak sekali varietas-varietas melon hibrida yang di hasilkan oleh berbagai perusahaan di dunia.
            Di Indonesia dikenal sejenis melon yang disebut Blewah ( C. melo L.) atau popular dengan nama semangka Belanda. Tanaman blewah ini berkembang di daerah Malang dan Banyuwangi (Jatim). Bentuk buah blewah mirip dengan waluh bokor.Tetapi kullitnya tipis, beraroma harum, dan citarasanya seperti semangka.
Varietas melon yang ukurannya paling kecil adalah Silver Light.Melon ini hanya berukuran sebesar buah apel dengan bobot 400 gram. Meskipun demikian, buah melon jenis ini tetap disukai karena rasanya yang manis dan renyah. Ukurannya yang kecil malah dianggap unik oleh sebagian besar konsumennya.
Aneka varietas melon yang banyak ditanam diberbagai Negara di dunia umumnya melon hibrida.

Jenis-jenis melon yang lainnya
            Tanaman melon mempunyai varietas yang sangat banyak dan sebagian besar dapat berkembang biak dengan baik di Indonesia. Jenis melon yang dibudidayakan saat ini umumnya merupakan jenis melon hibrida. Berikut ini jenis-jenis melon yang banyak dibudidayakan :
a.       Sky Rocket
varietas sky rocket merupakan jenis melon yang paling banyak ditanam. Varietas ini ada yang berasal dari Jerman, ada juga yang dari Taiwan. Namun sky rocket asal Taiwan masih mendominasi sentra-sentra budidaya melon di Tanah Air. Di daerah dataran rendah, melon ini dapat dipanen pada umur 65 hari setelah tanam.Semakin tinggi daerahnya semakin lama umur panennya.Namun, sebenarnya melon ini memang tidak dianjurkan untung ditanam di dataran tinggi.
Buah melon sky rocket berbentuk bulat, kulitnya tebal denganpermukaan kulit berwarna hijau dan ditutupi sisik seperti jaring berwarna kelabu. Sementara itu daging buahnya berwarna kuning kehijauan  dan rasanya sangat manis.
b.      Select Rocket
Bentuk melon Select Rocket hampir sama dengan sky rocket. Benih melon ini sebenarnya berasal dari jenis sky rocket yang dikemas ulang di Selandia Baru.Biasanya, Select Rocket ditanam jika melon Sky Rocket sedang tidak terdapat di pasaran.Walaupun mirip, beberapa pekebun menyatakan bahwa Sky Rocket tetap menjadi andalan mereka.
c.       Jade Dew
Buah melon Jade Dew berbentuk bulat dengan bobot mencapai 2 kg.pernukaan kulitya semi-berjaring dan berwarna putih kehijauan. Daging buahnya berwarna kuning susu, manis, dan bertekstur renyah. Tanaman yang tahan terhadap penyakit embun tepung dan virus ini banyak diusahakan didataran menengah.
d.      Honey Dew
Varietas melon honey dew berbentuk bulat dengan bobot mencapai 2 kg. permukaan kulitnya berwarna hijau keputihan dan halus tanpa jala. Biji buah melon ini relative sedikit. Rasa daging buahnya manis dan lembut. Buah melon ini tahan lama disimpan karena kulitnya relatif tebal.
e.       Autumn Sweet
Buah melon autum sweet berbentuk bulat penuh dengan bobotnya mencapai 1,3 kg. permukaan kulitnya berwarna kuning dengan tekstur seperti jarring. Warna daging buahnya putih sampai jingga cerah.rasa buahnya manis dengan tekstur empuk berair. Jenis ini cocok dibudidayakan di daerah kering.
f.       Golden Prize
Buah melon golden prize berbentuk bulat sedikit lonjong. Permukaannya kasar dan berwarna kuning .daging buahnya berwarna jingga cerah, rasanya manis dan lembut. Kulitnya yang relatif tebal membuat buah ini tahan lama disimpan. Para pengekspor menggemari buah ini karena buahnya yang lebih tahan banting.
g.      Ten Me
Varietas Ten Me dikenal sebagai melon yang paling berkualitas dan mahal harganya. Bobot buahnya bias mencapai 4 kg dengan bentuk bulat panjang. Permukaan kulitnya putih kekuningan dan berjaring halus. Daging buahnya tebal, berwarna putih krem, lembut, wangi, dan sangat manis. Kandungan gula dalam daging buah mencapai 14–16%
Varietas Ten  Me dikenal sebagai melon yang paling berkualitas dan mahal harganya. Melon ten me cocok ditanam di dataran rendah hingga menengah.Apabila ditanam di daerah yang tinggi, produktivitas menurun dan lebih rentan terhadap serangan penyakit.Tanaman ini tergolong mudah berbuah dan dapat dipanen pada 45-50 hari setelah pembungaan.
h.      Action 434
Jenis melon ini tahan terhadap penyakit pwdery mildew dan penyakit layu. Bentuk buahnya hampir sama dengan melon sky rocket, yakni bulat dan diselimuti jarring-jaring dipermukaannya.
Buah melon ini juga bias mencapai 4 kg daging buahnya berwarna hijau kekuningan, dengan rasa manis dan renyah. Melon ini tahan terhadap pengangkutan jarak jauh karena kulitnya relative tebal.
i.        New Century
Melon new century menghasilkan buah berbentuk lonjong.Kulitnya berwarna kuning dengan tekstur jarring-jaring yang tipis dan jarang. Daging buahnya tebal, berwarna jingga, sangat manis, dan memiliki tekstur renyah.
Jenis melon yang berasal dari Taiwan ini tahan terhadap penyakit dan mampu berbuah lebat. Bobot buah rata-rata 1,5 kg, tetapi ada yang sampai 4 kg. melon ini banyak ditanam untuk dipasarkan di swalayan dan hotel-hotel berbintang.
j.        Red Queen
Melon jenis Red Queen berbentuk bulat dengan bobot rata-rata 1 kg.kulit buahnya halus dan berwarna krem. Daging buahnya sangat manis dan mengandung banyak air. Jenis ini banyak di budidayakan di lahan terbatas atau di rumah kaca dengan system tabulampot (tanaman buah dalam pot) dan hidroponik.
k.      MAI 119
Pertumbuhan tanaman kuat dan kekar, repon terhadap pupuk. Produktivitas dan kualitas tinggi dengan berat rata-rata 2,5 kg. kulit hijau dengan net tebal dan rata, daging buah padat berwarna merah (orange), rasa enak dan manis dengan kadar gula 14-16%. Melon MAI 119 ini torelan terhadap penyakit layu, downy mildew, embun tepung dan lalat buah.
l.        LADIKA
Pertumbuhan tanamn hampir sama dengan MAI 119, hanya saja berat rata-ratanya hanya 1,8-2,2 kg. kulit buah berubah kuning setelah 2 hari setelah dipanen. Daging tebal berwarna merah, rasa enak dan manis dengan kadar gula mencapai 16%. Melon Ladika ini cocok ditanam di tanah berpasir dengan ketinggian 200-500 m dpl, dapat dipanen 65 HST.
Menurut beberapa sumber ada sekitar 4 jenis buah melon yang popular di Indonesia. Empat jenis buah melon itu adalah:
1.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3b-sK3pm7iEsua6tcEzVq0Fiwr4F3bEf_2rx-b9xsd_HIgK-qtYNhGH3hbLyPflDtLl9mXnu2TJ3fi3c4LRBrZc4a_S20gXS5DUYJaYQwfFFJP1RMC3aturUkVhT4qPGiwHd8GmTEDA2Q/s320/melon+hijau.jpgMelon hijau : Melon hijau yang biasa disebut melon lokal. Melon hijau memiliki ciri-ciri fisik, memiliki kulit luar yang keras, kasar, dan berurat seperti jala. Buah dagingnya berwarna hijau pucat dan aromanya harum.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7v1oMJIAur0PQml7NzP1u0LLowygmxv36VuoQvKX2AmiCOVjf0dUwUyqrAsEifXoWaYci6r9t9h0InX-29iskTeRBHAmaun_Luat-j1_Uh_WB3rpLO2Ym-Bx3qvphiU04Y2GNqEErpcTO/s320/melon+madu.jpg2. Melon jingga ( Cantaloupe) : Melon jingga memiliki cirri-ciri fisik hampir sama dengan melon hijau yaitu memiliki kulit yang keras, tebal dan berurat seperti jala .
Bedanya dengan melon hijau hanya pada warna kulitnya.Melon jingga memiliki warna kulit yang lebih hijau dibandung dengan melon lokal dan warna daging buahnya berwarna jingga. Selain itu melon jingga mengandung betakaroten yang lebih banayak dibandingkan dengan jenis melon yang lain.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYsxJkaWNlUpytcDdAVp1gh8hgP7C74-2aGgf2DgAFbAbYvsmZlGYkluv_cLEgkI83KTpW5OjffXpvFG7WVMVcofm2hTWv2pasYYzpIzZNBwp7Vz6IQGYrDx5iuARn8ydRM1s6aJGulfCe/s320/golden+melon.jpg3. Melon Mas ( Golden Melon ) : Melon jenis ini mempunyai cirri-ciri yang sangat berbeda dengan kedua melon yang telah disebutkan di atas. Jenis melon mas ini mempunyai cirri-ciri kulitnya berwarna kuning muda dan bertekstur halus dan juga mengkilat. Daging buahnya berwarna putih dengan rasa yang manis tetapi tidak beraroma harum.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEmcVlci7wZsUb0FmzYZBFBKQ1ow6QH1Nzd558kt7fsA-96Uy7W4dGeR4PhI5gRegArpljBShJvsJ5aIRd7j6lqSCz8vBjupJQrqoxMGmgRER8iTXkq2ZOC2LHgynZyFq9yWuvj99-bEPb/s320/melon+jingga.jpg4. Melon Madu (Honeydew Melon) : Dari semua jenis melon, melon madulah yang memiliki rasa yang paling manis. Melon ini memiliki cirri fisik yaitu kulit luar berwarna hijau keputihan dengan tekstur halus dan mengkilat.Melon Madu juga memeliki daging buah berwarna hijau pucat seperti melon hijau.




BAB III
SYARAT TUMBUH TANAMAN / AGROKLIMAT TANAMAN

3.1 Faktor Tanah : tipe (tekstur, porositas), ketinggian & pH
Tanaman melon ini tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl. Dan  tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang lapisan olahnya dalam, tidal mudah becek (menggenang), subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
            Terhadap tanah yang ber-pH masam sebaiknya dilakkukan pengapuran terlebih dahulu, misalnya dengan Calcit, Dolomit, ataupun Zeolit. Dosis kapur pertanian amat tergantung angka pH tanah, dan sebagai pedoman pada kisaran 1-2 ton/ha, tetapi sebaiknya tidak terus menerus pada tanah yang sama. Perlu dilakukan pola pergililan (rotasi) tanaman dengan jenis tidak sefamili Cucurbitaceae.Tanah bekas tanaman padi paling baik untuk tanaman melon dapat pula tanah bekas tanaman melon atau tebu, diutamakan tanah bebas nematode.
Rupanya berat volume tanah ini mempengaruhi porositas total dalam tanah. Besarnya porositas tanah berlawanan dengan besarnya berat volume tanah. Apabila berat volumentanah tinggi maka porositasnya menurun. Porositas total tanah berkaitan dengan peralihan warna tanah. Pada tanah yang berwarna merah (Mulo) porositas total tanahnya lebih tinggi dari pada tanah-tanah yang berwarna hitam (Duwet dan Pacing). Jadi ada kaitanantara besarnya tingkat pelindiandengan sifat porositas total tanah.
Karena tanah yang baik adalah tanah liat berpasir maka tanah ini bertekstur halus dan porositasnya lebih tinggi dan termasuk micropore

3.2. Faktor Iklim ( Curah hujan, kelembaban, sinar matahari, suhu, naungan)
Melon dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik dan subtropis dan tropis. Di Indonesia tanaman ini cocok di tanamdi daerah yang mempunyai ketinggian antara 300-1000 meter dari permukaan air laut ( dpl, ),tetapi juga mulai banyak di tanam di dataran rendah pada ketinggian kurang dari 300 m dpl seperti di Jakarta.
            Mengenai iklim, tanaman melon membutuhkan tempat yang mendapat sinar matahari penuh sekitar 10-12 jam/hari atau dapat disebut dengan short day plant, suhu udara nya hangat dan kelembaban udara relative rendah. Selama proses perkecambahan ideal nya pada suhu udara 28º  - 30ºC,sedangkan pada periode pertumbuhan kisaran suhu yang ideal 25º - 30ºC, bahkan tanaman ini masih tumbuh bagus bila udara nya kering pada kelembaban ± 60%, dan suhu udara nya antara 35º-37,5 ºC. Tanaman ini masih toleran didaerah yang kelembaban udara nya antara 70%-80% atau minimal 60%, tetapi bila suhu udara kurang dari 18ºC pertumbuhan nya tidak dapat berkembang baik.Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai buah dan batang tanaman. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon yaitu akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkanbagi pathogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.Tanaman melon baik tumbuh pada curah hujan 2000 – 3000 mm/th.
Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan
Catatan: Suhu Optimal 25º - 30ºC, suhu maksimal 35º - 37,5ºC, suhu minimal 18ºC.
            Pada periode pematangan buah di perlukan suhu 26 ºC di siang hari dan 16 ºC di malam harinya. Penanaman melon umum nya dilakukan pada awal musim kemarau,saat suhu udara kering dan cukup tinggi.
Tanaman melon tidak perlu menggunakan naungan karna harus mendapatkan penyinaran secara menyeluruh, tetapi kadang ada yang membutuhkan naungan yaitu melon jenis Red Queen yang banyak di budidayakan di lahan terbatas atau di rumah kaca dengan system tabulampot (tanaman buah dalam pot) dan hidroponik (usaha bercocok tanam tanpa tanah).

Cara memilih buah melon yang baik:
1.       Pilih melon yang sudah matang, bentuknya bundar, kulitnya bebas dari memar dan retak, beraroma harum dan segar. Jangan memilih melon yang masih ada tangkai buahnya, karena tangkai melon akan terlepas dengan sendirinya jika buah sudah matang. Jika bekas ujung tangkai melon kelihatan dipotong paksa, berarti buah tersebut dipanen sebelum matang.
2.       Untuk memperoleh manfaat maksimal antioksidan, pilih melon yang benar-benar matang, karena buah yang matang sempurna mengalami peningkatan kadar antioksidannya.
3.       Melon tidak akan menjadi lebih manis setelah dipetik dan disimpan, meskipun teksturnya lembut. Justru kandungan gulanya berkurang.
4.       Melon utuh bisa disimpan selama 2-4 hari di udara terbuka, dan 5-10 hari jika disimpan didalam kulkas. Tetapi, jika sudah dipotong disimpan selama 2-3 hari didalam wadah tertutup di kulkas, dan bisa lebih tahan lama jika dibekukan.
5.        Melon yang sudah dibelah 2 dan disimpan dikulkas sebaiknya jangan dibuang bijinya karena dapat mengeringkan daging buah melon dikulkas.
6.        Cuci melon dengan air hangat dan bersabun sebelum dipotong untuk menghilangkan kotoran yang menempel dipermukaan kulit yang bisa terbawa pisau saat memotong melon.
7.        Jika suka, melon dapat ditambah dengan perasan air jeruk nipis/lemon untuk meningkatkan rasa dan aroma buah.

























PENUTUP

Meski melon termasuk salah satu jenis buah yang relative belum lama dibudidayakan di Indonesia, namun langsung popular di kalangan masyarakat. Daya pikat melon bagi konsumennya terletak pada cita rasanya yang enak dan manis, beraroma wangi dan khas, serta menyegarkan.
Demikian makalh yang kami buat semoga makalah ini menjadi informasi yang berguna bagi pembaca.Mohon maaf apabila masih banyak kekeliruan.